Hari ini 22 Desember, semua orang membicarakan
tentang ibunya, buat status tentang ibu, upload poto ibu. So, Aku juga mau
bercerita sedikit tentang ibu, tepatnya tentang kebaikan-kebaikan ibuku yang
biasa kupanggil dengan sebutan emak…
Emakku seorang ibu rumah tangga biasa,
tapi sangat luar biasa dimataku,,, banyak nasehat yang engkau berikan untukku mak… insyAllah akan kuingat, kujalankan
dan akan tahu itu semua bermanfaat sekali untukku…
Inilah sedikit nasehat yang kau
selipkan dalam tiap kebersamaan kita…
kalau lagi mencuci mukena, emak
selalu membilasnya dengan air yang mengalir, kata emak biar najisnya ikut
mengalir bersama air,, walaupun aku bilang itu ribet, dan dibilas secukupnya
saja sudah bersih. Ketika sudah besar,
baru aku tahu itu sebagai ungkapan kehati-hatianmu terhadap najis.
oya, dulu waktu tv belum menjamur
seperti sekarang ini, rumah kita hampir tiap malam kedatangan tetangga-tetangga
yang senang menghabiskan malamnya dengan mengobrol…dan emak selalu menyediakan
hidangan untuk mereka, minimal segelas kopi atau teh, dan kami anakmu
seringkali protes,,, karena gula kita jadi lebih cepat habis dari biasanya… dan
jawaban emak adalah… mereka itu juga tamu, tak apa kalau gulanya habis, kita
bisa beli lagi,, sembari tersenyum… ketika sudah nyantri aku baru tahu kalau
memuliakan tamu itu salah satu ciri sempurnanya iman dan balasannya surga, begitu pula dengan memuliakan tetangga.
Dulu, Aku seringkali
mengeluh…mengeluh dengan keadaan rumah kita yang biasa-biasa saja, yang isinya
ala kadarnya, capek dengan rutinitas sekolah, dan tidak suka dengan nasi putih
yang hanya bertemankan garam…maka emak akan cerita, kalau nasib kami sebenarnya
lebih baik dari nasib emak dulu yang jarang sekali ketemu nasi, keseringanya
makan ubi gadung, yang kalau salah mengolahnya maka akan keracunan, atau
menyantap keladi atau nasi yang dicampur jagung. Sejatinya emak ingin
mengajarkan rasa syukur atas apa saja yang telah Allah anugerahkan.
Kalau pulang, Aku suka menghitung
pekerjaan rumah yang telah kulakukan kemudian kubandingkan dengan
adikku,niatnya biar adik rajin bantu pekerjaan rumah, eh mamak bilang tidak
baik menyebut-nyebut pekerjaan yang telah kita lakukan. Aku tahu, sesungguhnya
emak sedang mengajarkan arti keikhlasan.
Jika malasku kumat, aku suka
minta tolong adik atau para ponakanku megambilkan sesuatu, lalu emak akan
bilang selagi kita bisa bergerak, maka jangan minta tolong orang lain. Disini
emak mengajarkanku akan kemandirian.
Mak.. walaupun emak hanya sekolah
sampai kelas 3 SR saja, bagiku ilmumu sama dengan rasa kasih dan sayangmu,
sedalam lautan samudra, karena engkau belajar dengan sesungguhnya langsung dari
pengalaman.
Emak, ingin aku jadi ustazah
karena itulah emak memintaku masuk ke pesantren, walaupun aku tak ada niatan
sama sekali untuk menjadi santriwati, tapi demi melihat rasa kecewamu terhadap
abang yang tak sampai 3 tahun di pesantren, aku tak sampai hati menolaknya,
karena aku tahu birrullah birrulwalidain.
Emak, kalau aku menelponmu,
diakhir pembicaraan aku selalu meminta doa, walaupun kutahu tanpa diminta emak
pastikan mendoakanku, tapi aku ingin memperlihatkan bahwa sesungguhnya aku
sangat butuh sekali dengan dirimu, dengan doa tulusmu, karena engkau jualah
salah satu pintu surgaku…
Emak, aku tahu emak ingin sekali
ke tanah suci Mu ya Allah. Aku tidak bisa berjanji mak,tapi aku akan berusaha mewujudkannya
semampuku. Ya Allah izinkanlah aku membawa Emak dan Ayah berkunjung ke baitullahMu…
Yang paling kutakutkan dan sangat
tidak kuharapkan ketika berada jauh darimu adalah mendapatkan kabar kalau mamak
sedang sakit. Membayangkannya saja aku sudah tak sanggup apalagi harus
mengalaminya. Jadi, berjanjilah emak akan sehat-sehat saja. I miss u emak…J