Selasa, 23 Maret 2010

mencari judul skripsi

bismillahirahmanirrahim,

setelah sekian lama menggodok otak hanya untuk mencari 3 judul yang akan diajukan untuk my skripsi, membuat aku sedikit .......???

coba cari-cari di internet (indoskripsi) , ada dapat satu masalah about pengajaran, bisa nggak ya diajukan?

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI
• View
• clicks
Posted January 8th, 2010 by sekarisme
• Pendidikan Bahasa Indonesia
abstraks:
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan proses tiada henti sejak manusia dilahirkan hingga akhir hayat. Bahkan banyak pendapat mengatakan bahwa pendidikan sudah dimulai sejak manusia masih berada dalam kandungan (pra-natal). Pastinya,proses pendidikan akan dan harus dialami dan dijalani oleh setiap manusia di setiap waktu. Masa usia dini (2 – 5 tahun) adalah salah satu fase pendidikan yang dijalani oleh manusia. Masa ini merupakan masa pendidikan yang lebih terfokus pada psikomotor anak serta penanaman akhlaq dan sikap hidup anak didik. Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang ilmu psikologi, memberikan kontribusi penting pada proses pendidikan anak usia dini. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan telah memberikan kontribusiyang besar terhadap pendidikan, diantaranya terhadap pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian.
B. RUMUSAN MASALAH
Banyak masalah yang dapat diangkat mengenai psikologi pendidikan dalam pendidikan anak usia dini. Pada makalah ini penulis akan mengangkat masalah “Bagaimana peranan psikologi pendidikan pada pendidikan anak usia dini”. Beberapa pertanyaan masalah yang akan penulis bahas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini?
3. Bagaimana peranan psikologi pendidikan pada pendidikan anak usia dini?
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS VII E
SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh:
SRI REJEKI
A. 310050013
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan
pengajaran di sekolah. Selain itu guru sebagai tenaga profesional memiliki
kemampuan, antara lain mengaplikasikan teori, menerapkan metode pengajaran,
melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif, memahami karakteristik siswa, dan
mengelola kelas demi tercapainya tujuan pengajaran.
Menulis termasuk salah satu keterampilan dalam berbahasa. Menulis
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran,
pengetahuan, ilmu, dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
yang runtut sehingga mudah dipahami oleh orang lain.
Adapun Akhadiah (2002:2), mengungkapkan bahwa menulis berarti
mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara
tersurat. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan menulis
merupakan aktivitas atau kegiatan untuk mengungkapkan ide, gagasan,
pengalaman seseorang dengan menggunakan bahasa sebagai medianya sehingga
orang lain atau pembaca dapat memahami makna yang ingin disampaikan oleh
penulis.
1
2
Salah satu kegiatan menulis yang dikembangkan adalah paragraf narasi.
Paragraf narasi merupakan tulisan yang menceritakan suatu peristiwa, tersusun
secara teratur, atau menuturkan keadaan dalam bentuk cerita.
Kemampuan menulis narasi (untuk selanjutnya disingkat KMN) sangat
penting bagi siswa sebab melalui keterampilan menulis narasi siswa dapat
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajaran menulis ditujukan agar siswa mampu memahami dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.
Pembelajaran menulis narasi pada SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali
kelas VII E masih mengalami berbagai masalah. Hal ini dibuktikan dengan
kesulitan yang dialami siswa ketika menuangkan idenya dalam bentuk tulisan
atau paragraf narasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, misalnya
dapat dilihat pada kutipan hasil karangan siswa. Pada umumnya siswa belum
secara maksimal menceritakan secara runtut rangkaian peristiwa yang terjadi, hal
ini dapat dilihat dalam kutipan hasil karangan narasi siswa berikut ini.
Data (1)
TAHU KUPAT TELOR
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tahu kupat adalah kupat
(dari beras), tahu, touge, kol, bakwan (dari tepung terigu), dan telur.
Bu Ida tidak pernah jualan yang lain selain tahu kupat. Keuntungan yang
diperolehnya kurang lebih Rp. 100.000.
Bu Ida mempunyai satu anak laki -laki yang duduk di bangku TK. Setiap
hari bu Ida harus bangun pagi -pagi, lalu belanja bahan kepasar, dan masak
kemudian menjualnya.
3
Dan sebelum kepasar bu Ida harus mengurus keluarga. Dan terutama
anaknya.
(Ria Kusuma D.)
Data (1) di atas terlihat jelas bahwa ide atau gagasan yang ingin
disampaikan masih meloncat-loncat sehingga siswa belum mampu
mengorganisasikan gagasannya secara runtut dan lancar. Penulisan kalimat pada
paragraf ketiga dan keempat pada kalimat Bu Ida mempunyai satu anak laki -laki
yang duduk di bangku TK. Setiap hari bu Ida harus bangun pagi -pagi, lalu
belanja bahan kepasar, dan masak kemudian menjualnya. Dan sebelum kepasar
bu Ida harus mengurus keluarga. Dan terutama anaknya. Kalimat-kalimat
tersebut terlihat tidak memiliki kesatuan dan kepaduan, karena dalam
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf kurang diperhatikan oleh siswa.
Permasalahan kedua, yang dialami siswa yaitu perbendaharaan kata yang
dimliki siswa terbatas. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
Data (2)
SEORANG PENJUAL SOMAY
Bapak Supar ternyata sudah berjualan sejak tahun 1989 sampai sekarang.
Kira-Kira 19 tahun. Menurut Bapak Supar dengan berjualan somay bisa
mencukupi Kebutuhan hidupnya. Untuk membuat somay Bapak Supar juga harus
membeli semua bumbunya yang dibutuhkan
Selain itu Bapak Supar Kadang- Kadang juga ikut memprihatinkan
Kepada orang-orang yang tdk mampu meskipun Bapak Supar juga orang yang
tidak mampu. Dia berjualan di SMP Negri I Ngemplak selain itu dia juga
berkeliling di desa-desa. Dan dia membuka somaynya dalam satu hari mencapai
1000 biji dan keuntungannya juga tidak banyak Cuma 10.000 per hari. Rumah
Bapak Supar di daerah dibal dan Bapak Supar berjualan juga untuk menghidupi
putra-putrinya.
(Siti Nur K.)
4
Data (2) di atas terlihat perbendaharaan kata (kosa kata) yang dimiliki
siswa terbatas sehingga siswa banyak mengulang kata-kata yang sama dalam satu
alenia. Pengulangan tersebut, misalnya pada kata-kata Bapak Supar yang diulang
tiga kali dalam satu alenia, sedangkan perbendaharaan kata yang terbatas terlihat
pada paragraf kedua yaitu kata membuka. Kata membuka disini seharusnya
ditulis menjual atau mampu menjual. Kata Cuma seharusnya diganti dengan kata
hanya.
Permasalahan ketiga, yaitu siswa belum mampu memilih kata atau
pemilihan diksi, penulisan ejaan, dan tanda baca secara tepat. Hal ini dapat dilihat
pada kutipan berikut ini.
Data (3)
PENJUAL SIOMAY
Bapak Marno ternyata sudah berjualan disini 4 tahun. Akan tetapi buatan
siomeynya sangat enak sekali. Bahan untuk membuat siomay sangat lengkap
yaitu patikanji, daging, onggok, dan bumbu-bumbunya. Selain itu Bapak Marno
tidak berjualan disekolah saja tetapi juga keliling kampung. Bapak itu membuat
siomanya dalam satu hari 1500 biji, Sebelum Bapak berjualan siomay Bapak
berjualan es puter, dan untungnya dalam satu hari 50.000 ribu rupiah.
(Rohmatun Andriani)
Data (3) di atas terlihat siswa belum mampu memilih kata atau pemilihan
diksi secara tepat hal ini terlihat pada paragraf pertama, yaitu kalimat Bapak
Marno ternyata sudah berjualan disini 4 tahun. Akan tetapi buatan siomeynya
sangat enak sekali. Kalimat tersebut tidak tepat, diksi yang dipilih atau digunakan
seharusnya Bapak Marno berjualan siomay sudah 4 tahun lamannya dan siomay
5
buatannya terkenal enak sekali. Penulisan ejaan dan tanda baca yang tidak tepat
terlihat pada kalimat ketiga dan keempat. Kalimat ketiga dan keempat seharusnya
ditulis Bapak Marno tidak hanya berjualan disekolah tetapi beliau berkeliling
kampung untuk menjajakan dagangannya. Bapak Marno membuat siomaynya
dalam satu hari mencapai 1500 biji. Sebelum berjualan siomay beliau berjualan
es putar dan keuntungan yang diperoleh dalam satu hari sebesar Rp 50. 000
(lima puluh ribu rupiah).
Kemampuan menulis narasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ngemplak
Boyolali termasuk rendah atau kurang. Hasil menulis narasi siswa pada saat
menuangkan ide atau gagasan terlihat masih meloncat-loncat. Siswa secara umum
memang mampu menuangkan ide atau gagasannya melalui menulis narasi, namun
mereka kurang memiliki ekspresi gagasan yang berkesinambungan, kesatuan, dan
kepaduan dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alenia atau
paragraf kurang diperhatikan.
Siswa belum menuangkan gagasannya secara logis dengan menggunakan
kosakata dan tatabahasa atau kaidah bahasa yang digunakan sehingga tidak dapat
menceritakan peristiwa yang diekspresikan secara runtut dan jelas. Akibatnya
nilai ketrampilan menulis narasi siswa SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali kelas
VII E masih tergolong rendah. Hal ini dapat teridentifikasi dari nilai hasil
karangan siswa pada kegiatan pretes atau pratindakan yang telah dilakukan.
Melalui hasil nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran menulis narasi yang hanya
6
mencapai angka 6,9 (standar ketuntasan belajar minimal untuk Pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali adalah 7,0).
Menurut hasil wawancara peneliti dengan guru rendahnya kualitas
pembelajaran menulis narasi di kelas VII E SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali
tersebut disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama dari pihak siswa, yaitu (1)
siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan secara runtut dan lancar; (2)
perbendaharaan kata (kosa kata) yang dimiliki siswa terbatas, sehingga banyak
siswa yang mengulang kata-kata yang sama dalam satu alenia; dan (3) siswa
belum mampu memilih kata atau pemilihan diksi, penulisan ejaan, dan tanda baca
secara tepat. Sedangkan faktor ke dua dari pihak guru, yaitu metode pembelajaran
yang selama ini dilakukan masih bersifat konvensional, kurang membangkitkan
minat dan motivasi siswa agar terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Kedua faktor dalam proses pembelajaran di atas, berdampak pada
kualitas proses dan hasil pembelajaran yang kurang optimal. Akibatnya,
keterampilan menulis narasi tidak terkembangkan dengan baik. Padahal, kegiatan
mengarang merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk
dikuasai oleh siswa.
Pentingnya keterampilan ini diungkapkan oleh Akhadiah, (1992:64),
menyatakan kemampuan mengarang perlu dimiliki oleh siswa dasar. Dengan
memiliki dan menerapkan kemampuan mengarang, siswa dapat
7
mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya secara
berkesinambungan.
Berdasarkan paparan di atas, dibutuhkan perbaikan dalam pembelajaran
mengarang yang mendorong siswa secara keseluruhan agar terlibat aktif dalam
mengikuti pembelajaran dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengarang. Pengembangan kegiatan kreatif berbahasa, seperti dalam kegiatan
menulis atau mengarang ternyata memerlukan pembinaan yang khusus dan
intensif terutama dari tenaga pendidik. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar mengarang adalah menerapkan
metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (untuk
selanjutnya disingkat STAD) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode
pembelajaran kooperatif STAD yang menekankan pada pembentukan tim atau
kelompok belajar secara heterogen menurut tingkat kemampuan akademik
masing-masing siswa. Dalam hal ini, siswa yang memiliki prestasi tinggi dalam
mengarang diharapkan dapat membantu temannya yang masih menemui kendala
dalam mengarang.
Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar mengarang melalui praktik
mengarang secara berkelompok dengan memanfaatkan potensi, interaksi, dan
kerjasama antar siswa. Ketika proses belajar mengajar, siswa saling bertukar ide
atau gagasan dengan cara berdiskusi dan saling mengoreksi hasil karangan
temannya. Siswa dapat menemukan dan menyadari kekurangannya sendiri,
8
kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi kesalahan dalam
penulisan. Berangkat dari inilah, siswa dapat berfikir kritis dan memiliki daya
nalar yang tinggi dalam menganalisis atau mengoreksi hasil karangan temannya.
Metode pembelajaran kooperatif STAD lebih menekankan pada
keterampilan belajar bersama atau belajar dengan membentuk tim yang terdiri
dari 4-5 siswa yang lebih menitikberatkan pada pembagian tugas yang saling
membantu dalam pembelajaran untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru secara baik dan penuh tanggungjawab. Dengan demikian, setiap anggota tim
diharapkan dapat menyelesaikan materi pelajaran dalam hal ini siswa mampu
menyelesaikan tugas mengarang atau menulis narasi.
Dipilihnya metode pembelajaran kooperatif STAD untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran menulis narasi karena berdasarkan sharing idea peneliti
bersama dengan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri I Ngemplak Boyolali
penerapan metode STAD belum pernah diterapkan oleh guru dalam mengajarkan
menulis khususnya menulis narasi. Dengan demikian diharapkan tingkat kesulitan
siswa dalam mengembangkan tulisan narasi dapat diatasi.
C. Pembatasan Masalah
Suatu penelitian perlu dibatasi masalahnya. Pembatasan masalah bertujuan
agar kajiannya dan analisis di dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih
terfokus. Berdasarkan latar belakang tersebut pembatasan masalah ini dibatasi
9
pada penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD untuk meningkatkan
kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ngemplak
Boyolali.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif STAD dapat
meningkatkan kualitas proses kemampuan menulis narasi pada siswa kelas
VII E SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali?
2. Apakah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif STAD dapat
meningkatkan kualitas hasil kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII
E SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan yang menjadi dasar
dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memaparkan peningkatan kualitas proses kemampuan menulis narasi dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif STAD pada siswa kelas VII E
SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
10
2. Memaparkan peningkatan kualitas hasil kemampuan menulis narasi dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif STAD pada siswa kelas VII E
SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah manfaat yang
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pembelajaran bahasa khususnya
aspek metode alternatif pembelajaran menulis narasi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain.
a. Bagi Siswa
1) Memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk belajar
bersama sehingga memudahkan siswa menyelesaikan tugas
mengarang dengan baik.
2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis khususnya menulis
narasi.
b. Bagi Guru
1) Mampu meningkatkan kinerja guru.
11
2) Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang
inovatif.
3) Mengatasi permasalahan pembelajaran menulis yang dialami oleh
guru.
c. Bagi Peneliti
1) Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti.
2) Pengaplikasian teori yang telah diperoleh.

Selasa, 23 Februari 2010

wks dan alam

-->

Oleh: Chandri Febri Santi

Sebelum memasuki areal perkebunan PT Wira Karya Sakti kami disuguhi barisan kelapa sawit di kiri kanan jalan. Mochamad Ridwan seorang  manager FPD (Forest Protection Departement) PT WKS mengatakan bila sudah terlihat barisan pepohonan tandanya kita telah memasuki areal WKS. Setengah jam kemudian akasia tampak berbaris di depan.“ Pohon yang ditanam ada dua jenis yaitu akasia dan eucalyptus, namun serat yang lebih bagus adalah serat eucalyptus. Ukuran seratnya lebih halus hingga lebih bagus untuk dijadikan kertas ataupun tisu.”Kata Ridwan.

15 Februari 2010 rombongan Mahasiswa Jambi tiba di lokasi Workshop Menulis . Pelatihan ini diadakan di CD Training Centre Distrik I. Jauhnya sekitar 2 jam setengah perjalanan mobil dari Provinsi Jambi. Distrik I adalah salah satu areal perkebunan PT WKS dari 290.000 hektar luas keseluruhannya. PT ini bergerak dalam usaha kehutanan industri. Di sini WKS bertindak sebagai sponsor dari pelatihan yang diadakan oleh ETF (Eka Tjipta Foundation).

CD Training Center pun ternyata juga dikelilingi oleh pagar pepohonan eucalyptus dan akasia. Tempat penginapan yang berada sedikit lebih tinggi dengan areal sekitarnya. Ini menjanjikan pemandangan alam yang tak kalah menarik dengan Puncak Bogor, hmmm berlebihan ya? Memang sedikit agak berlebihan, tapi jika Anda  berada di sini, mungkin Anda akan mengangguk setuju setelah merasa hembusan angin pagi dari arah bawah penginapan. Pagi dan sore sering terdengar ungko bersahut-sahutan dari hutan. Terkadang juga sering ditingkahi oleh suara burung dan serangga hutan.

Penginapan mempunyai 12 kamar. Setiap kamar menampung 3 orang. Di depan penginapan ditanam sebaris pohon terem besi. Menurun kebawah ada mushola kecil yang terletak ditengah kolam. Sebelah atas musola berdiri pendopo untuk pertemuan. Sebelah kanan ada rumah seorang warga WKS. Itu  adalah sebagian kecil bangunan yang terdapat di distrik I PT WKS .

Tidak menarik jika  sekedar membicarakan bentuk alam dan bangunannya saja tanpa mengetahui aktivitas dan hal lainnya  dari WKS ini. CD Training Centre Sungai Tapa yang diresmikan pada tahun 2006 ini sebelumnya berkantor di Tebing Tinggi

Tatang Rosida Kepala CD Training Centre mengatakan, menurut SK Menteri Kehutanan Nomor 70/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Kawasan Hutan, Perubahan Status, dan Fungsi Kawasan Hutan. Dalam Tata ruang HTI (Hutan Tanam Industri) sebuah perusahaan harus mengalokasikan 10 % kawasan konservasi, 10%  tanaman unggulan kehidupan, 10% infrastruktur dan 70% tanaman pokok. Semua itu berdasarkan pada tiga aspek yaitu fungsi sosial, fungsi produksi, dan fungsi lingkungan .

Fungsi sosial inilah yang berada di bawah naungan CD Training Centre. CD Training Centre bertugas memberdayakan masyarakat yang bermukim disekitar areal PT WKS. Meliputi 124 desa yang tersebar di 17 kecamatan 3 kabupaten. Pemberdayaan ini seperti mendidik warga untuk menjaga hutan.
”Mereka itu suka membakar hutan untuk bertani.” tutur Ernita sekretaris FPD Forest Protection Department WKS.
Disini, CD Training Centre WKS memberikan lahan dan bibit gratis kepada tiga kepala keluarga terpilih untuk bercocok tanam.
”Hasilnya ya untuk mereka sendiri.”
Salimi salah satu binaan WKS. Rumah aslinya ada di Dusun Delima Desa Purwodadi. Jaraknya 30 menit perjalanan mobil dari areal CD Training Center. Ia mengaku ditawarkan untuk mengelola tanah disini.
“Ya biarpun kepencil, seng  penting eneg penghasilanlah.”
Salimi hanyalah salah satu  korban penggusuran kebun sawit oleh salah satu PT Perkebunan Sawit tiga tahun lalu.
“Satu dusun digusur kabeh, gantine cuma 5 ribu per batang.”
Ibu tiga anak ini menghela napas panjang menerawang.

Untuk konservasi lingkungan, WKS membuat Botanical Garden seluas 50 hektar. “Biasanya Botanical Garden itu ramai dikunjungi pada hari-hari besar dan libur, kalau hari-hari gini ya sepi nggak ada pengunjungnya”. Kata Tatang , akses jalan yang cukup jauh bisa jadi membuat warga malas berkunjung.

Selasa sore, saya dan beberapa teman sempat mengunjungi Botanical Garden diantar oleh Pak Iskandar. Gerbang masuknya bercat biru, di atas terpasang papan bercat kuning bertuliskan  Botanical Garden PT Wirakarya Sakti Sungai Tapah-Jambi. Sebelah kiri, 10 meter dari jalan masuk ada pendopo bercat merah. Yang menarik perhatian adalah sepasang muda-mudi yang melirik malu ke arah kami. Eh, ternyata ada pengunjung lain selain kami.

Disebelah kiri mengalir Sungai Tapa. Hal ini dijadikan alasan pemilihan Botanical Garden di wilayah itu untuk menjaga sedimentasi dan abrasi Sungai. Pepohonan yang ada di taman umumnya adalah tanaman asli dari hutan. Hanya ada beberapa pohon yang ditanam, terlihat dari tanggal serta nama tanamannya di papan nama. Bagus dijadikan tempat penelitian dan pengenalan pepohonan.Di tengah taman ada batu datar yang digunakan untuk atraksi gajah.
Gajah-gajah Sumatera ini didatangkan dari Lampung oleh Departemen Kehutanan Jambi BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) pada 1996. Sekarang jumlahnya ada 4 ekor. Pada 2008 ada seekor gajah diracuni untuk diambil gadingnya.
”Namanya Bayu, racunnya dicampur dengan nanas.” Tutur Made, pawang gajah.
 Ironis memang.

Terlepas dari perusahaan, tempat konservasi, WKS distrik I bisa jadi sebagai tempat pelatihan sekaligus wisata alam pendidikan bagi pengunjungnya.

Ketika nanti saya punya kesempatan untuk datang kembali ke sini saya berharap gajah Sumatera itu tak berkurang lagi.

Rabu, 06 Januari 2010

pohon tua


Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya.

Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu.

Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. "Pohon yang sangat berguna," begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi.

Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih. "Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki?" begitu ratap sang pohon, hingga terdengar ke seluruh hutan. "Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku, agar aku tak perlu merasakan siksaan ini? Sang pohon terus menangis, membasahi tubuhnya yang kering.

Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terdengar setiap malam, mengisi malam-malam hening yang panjang. Hingga pada saat pagi menjelang.

"Cittt...cericirit...cittt" Ah suara apa itu? Ternyata, .ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya. "Cittt...cericirit...cittt, suara itu makin keras melengking. Ada lagi anak burung yang baru lahir. Lama kemudian, riuhlah pohon itu atas kelahiran burung-burung baru. Satu...dua...tiga...dan empat anak burung lahir ke dunia. "Ah, doaku di jawab-Nya," begitu seru sang pohon.

Keesokan harinya, beterbanganlah banyak burung ke arah pohon itu. Mereka, akan membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering, mengundang burung dengan jenis tertentu tertarik untuk mau bersarang disana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering, ketimbang sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. "Ah, kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini", gumam sang pohon dengan berbinar.

Sang pohon pun kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya, airmata sang pohon tua itu, membuahkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

~~~

Sahabat, begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik disana? Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia buat kita. Allah, dengan kuasa yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, akan selalu memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah di tebak, namun, yakinlah,Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita.

Saat dititipkan-Nya cobaan buat kita, maka di saat lain, diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah. Ujian yang sandingkan-Nya, bukanlah harga mati. Bukanlah suatu hal yang tak dapat disiasati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang Pohon, maka, sesungguhnya Allah, sedang MENUNDA memberikan kemuliaan-Nya. Tuhan tidak memilih untuk menumbangkannya, sebab, Dia menyimpan sejumlah rahasia. Allah, sedang menguji kesabaran yang dimiliki.

Sahabat, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi, adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya buat kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah, selalu bersama orang-orang yang sabar.

Jazakumullah Khoir, telah membaca... ^_^(siswo pasti mati)

pemanfaatan kertas bekas dan koran

assalamualaikum muslimah,


jika muslimah mempunyai banyak kertas bekas atau koran yang tak terpakai, jangan dibuang dulu. kan sayang, jadi pengikut setan, nauzubillahiminzalik. padahal, kertas bekas itu masih bisa di manfaatin loh. misalnya dengan membuat hiasan dinding atau keranjang dari anyaman koran berikut ini