Kamis, 05 Juni 2014

Kisah Dibalik Nama Part 1



Untuk yang kesekian kalinya, aku dikira laki-laki... sejak dari SD sampai kuliah, bahkan mungkin akan berlanjut pada masa yang selanjutnya... CHANDRI... memang sih yang lebih familiar itu nama CHANDRA dan kebanyakan chandra itu nama laki-laki y, jadi chandri pun dikira laki-laki. Dan mengapa namaku jadi chandri, itu juga gara-gara chandra . Oke begini ceritanya.
25 tahun yang silam aku lahir di bumi ini, tepatnya pada malam sabtu 3 februari 1989 di kampung laut alias perkampungan yang berada di pinggir laut. Dengan bantuan seorang dukun kampung, alhamdulillah aku pun lahir dengan selamat. Nah, si dukun kemudian mengusulkan nama santi untukku. Kenapa santi? Karena aku lahir di malam sabtu, simpel bingit kan :( . Sebagai ucapan terimakasih, emak dan ayah pun menerima nama itu. Dan aku si bayi itu, sebenarnya mau protes, mbok ya kasi nama yang ngislami gitu loh, tapi apa mau dikata, bayi tak bisa bicara, dan emak dan ayah juga belum terlalu paham dengan nama sebagai doa untuk anaknya. Yang penting orangtua ridho, Allah pun ridho :).
Dulu di usia balita kalau ditanya, “Namanya siapa?” Tentu saja jawabanku adalah “Santi”, dan aku tak menyangka sama sekali kalau namaku bakal bertambah panjang saat akan masuk SD (dulu di kampungku belum ad TK L ). Yups, masalah penambahan nama itu diawali saat masuk sekolah. Aku masuk sekolah berbarengan dengan sepupuku, usianya terpaut 6 bulan diatasku. Namanya Agus, karena dia lahir di bulan Agustus. Salah satu persyaratan untuk masuk sekolah adalah membuat akte kelahiran. Nah, karena orangtua kami sudah terlalu tua dan capek untuk mengurusnya, urusan akte itupun diserahkan kepada kakak-kakak kami (kakakku dan kakak sepupu).
Aku tidak terlalu ingat detail kejadiannya, maklum masih 5,5 tahun. Yang jelas mereka berdiskusi panjang kali lebar. Membicarakan nama-nama yang mulai trend saat itu, dan nama-nama singkat seperti nama mereka sudah mulai ketinggalan zaman :D . Entah darimana idenya, tiba-tiba nama chandra tercetus dari mereka. Mungkin nama chandra lagi naik daun waktu itu. Jadilah nama sepupuku Chandra Agusta, naik derajatkan tu nama. Dari agus jadi Chandra Agusta. Dan untuk namaku, bisa ditebakkan? biar lucu,serasi, dan seperti kembar, padahal yang kembar itu kan kakak dan abang yang berada diatasku, tapi hanya sempat hidup beberapa jam saja. Mungkin mereka juga masih terobsesi punya adik kembar. Akhirnya namaku pun ditambah menjadi chandri, dan karena lahir di bulan februari ditambahlah febri dan terakhir sebagai pelengkap nama kecilku santi. Sehingga jadilah Chandri Febri Santi sebagai nama baruku. Dan nama itupun sah menjadi nama resmi kami (memang ada ya nama tidak resmi, kayak surat aja). Demikianlah kisah di balik nama unik saiiiiyaaa :)