Senin, 19 November 2012

Gelisah Bernama Resah


 
Gelisah itu datang lagi malam ini
Mengendap, bersembunyi dibalik bayangan semu berwajah  misteri
Meriap-riap dalam deru jantung terpacu, beku
Merajut tali kemelut yang beralamat pada resah
Berontak, mengaburkan tatapan pada kebenaran
Mencari celah yang bernama alasan

Lihatlah dia disana
Gelisah itu tertawa bahagia, mencabik jiwa separuh raga
Memberi isyarat pada hati yang semakin pekat
Menyamarkan pasti yang bernama kebenaran

Nurani di penghujung malam , menggugahkan alam sadarku
Menyentakkan tanya pada diri, beranjak separuh ragu
Membuang belenggu, mengadu pada yang Satu
Kupulangkan resahku pada-Mu

Jambi, 18 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar