Rabu, 10 Oktober 2012

Episode 3 Suku Anak Dalam


Malam yang kesekian kali kembali turun di Dusun Kuali Pecah Kelurahan Bajubang. Yupz, dusun kuali pecah. Itulah nama asli tempat ini. Letaknya lumayan jauh dari keramaian Bajubang. Salah satu alasan kami ditempatkan disini adalah karena keberadaan Komunitas Suku Anak Dalam.
“Mungkin, adek-adek mahasiswa bisa membantu orang dusun sana”. Ucap Bu Lurah tempo hari, saat kami melakukan kunjungan ke kantornya.
Orang dusun atau orang dalam adalah sebutan untuk suku asli Jambi tersebut.
“Wah, kito biso banyak buat proker nih untuk SAD ni”. Celoteh teman-teman posko girang.
Dalam hati aku mengiyakan. Mudah-mudahan prokernya benar-benar direalisasikan. Bukan sekedar jepret sana jepret sini, ambil foto dan diberikan keterangan yang diada-adakan. Menurut kakak-kakak tingkat, kebanyakan gitu sih. KKN hanya sekedar buat laporan saja untuk nilai. Padahalkan KKN or Kukerta itu kepanjangan dari Kuliah Kerja Nyata. Yang menurutku artinya Mata kuliah yang mengharuskan kita bekerja dikehidupan nyata. Alias di masyarakat, untuk mengaplikasikan ilmu yang telah kita dapatkan di bangku perkuliahan (tul nggak?)
Nah, back to SAD. Maka sibuklah teman-teman posko menyusun rencana untuk mengerjai SAD. Huahh, kok dikerjain, nggak ding. Maksudnya menyusun proker untuk orang-orang dalam itu.
Tak ketinggalan aku juga tentunya . Prokerku adalah mengajarkan anak-anak SAD baca tulis. Sesuai dengan jurusan tentunya. Uni Vika yang satu-satunya mahasiswa Matematika langsung buat program belajar berhitung. Mukhson yang anak biologi, nyerempet dikit ke kesehatan. Buat program “Menggosok gigi yang benar Ala Nchon” Haha.
Uni Vika tak mau ketinggalan. Turut ambil bagian di kesehatan. Mencuci tangan yang benar (Emang ada ya nyuci tangan yang salah? Gak pake aer kali ya. Udah dulu ah, tobe continue)
Pokoknya, malam itu pada rebutan pingin buat proker untuk SAD. Untungnya gak pake tonjok-tonjokan, peaceeeeee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar